Semoga bermanfaat
1.1
Pengertian
Narkoba
Ø
Narkoba adalah singkatan dari narkotika
dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang
diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
adalah Narkoba yang merupakan
singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini,
baik "narkoba" ataupun "narkoba", mengacu pada kelompok
senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar
kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai
untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu. Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya.
Ø
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika
disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan
1.2
Macam-
macam Narkoba
1.2.1
Morphine
Kata morphine diambil dari
kata Morpheus yaitu nama salah satu dewa bangsa Yunani yang disebut
sebagai dewa mimpi. Tumbuhan morphine (papaver somniferum) telah digunakan oleh
masyarakat Sumerian di daerah Mesopotamia pada masa sekitar 3400SM,
mereka menyebut tanaman ini dengan nama Hul Gil yang
artinya Tumbuhan Senang. Mereka juga telah memanfaatkan getah dari morphine
sebagai peredam rasa sakit pada saat dilakukan pembedahan yaitu dengan cara
diolesinya getah morphine pada pisau yang akan membedah si pasien. Di dalam kandungan getah morphine terdapat berbagai
senyawa opioid yaitu morphine (senyawa yang paling aktif), codein, thebaine,
serta dua senyawa lain yang berbeda mekanisme kerjanya yaitu papaverin, dan
noscapine. Getah morphine ini
dikonsumsi oleh berbagai kalangan di seluruh dunia untuk keperluan rekreasi
dengan cara dicampur dengan tembakau lalu dibakar dan dihisap asapnya. Campuran
antara tembakau dan getah morphine ini disebut juga dengan
kata Madat. Oleh karena harganya yang mahal maka diperdagangkanlah
madat di seluruh penjuru dunia oleh bangsa barat. Sehingga pada masa itu
dikenal banyak tempat- tempat yang disebut dengan sarang madat (morphine den)
yang digunakan masyarakat untuk menghisap madat dan prostitusi.
Padahal biji dari tumbuhan
opium ini adalah salah satu bahan makanan yang sangat bergizi (mengandung asam
lemak omega-3 dan omega-6) yang banyak dipakai dalam pembuatan roti dan kue di
seluruh dunia sejak jaman purba.
1.2.2
Shabu
Shabu merupakan senyawa
sintetik turunan dari amphetamine dan juga turunan dari ephedrine. Shabu
menyebabkan peningkatan secara drastis hormon dopamine, serotonin, dan
noradrenaline dalam otak dan saraf. Tetapi
belakangan ini penyalahgunaan shabu telah meningkat secara drastis, salah satu
contohnya banyak pemakai cocaine yang beralih ke shabu oleh karena harganya yang
lebih murah.
Shabu dipakai dengan cara dibakar diatas kertas timah lalu dihisap
asapnya menggunakan bong supaya asapnya disaring air terlebih dahulu, ditumbuk
lalu disedot langsung menggunakan hidung, dimakan langsung, atau dilarutkan ke
dalam air lalu disuntik.
Ciri-ciri orang yang kecanduan shabu setelah efek
dari shabu tersebut antara lain :
1. rasa menagih yang dalam untuk memakainya kembali
2. depresi berat dan hilangnya rasa percara diri
3. perasaan khawatir yang sering datang tiba-tiba
2. depresi berat dan hilangnya rasa percara diri
3. perasaan khawatir yang sering datang tiba-tiba
Pemakaian jangka panjang dari shabu mengakibatkan :
1. kerusakan pada fungsi hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline sehingga juga ikut mengacaukan fungsi keseimbangan hormon lainnya di otak.
1. kerusakan pada fungsi hormon dopamine, serotonin, dan noradrenaline sehingga juga ikut mengacaukan fungsi keseimbangan hormon lainnya di otak.
2. kerusakan paru-paru (terutama bagi yang menghisap asap atau langsung),
ginjal, dan liver.
3. menjadi lebih beresiko
terserang stroke dan penyakit jantung
1.2.3
Ganja
Ganja adalah tanaman sejenis cannabis sativa yang
mengandung senyawa tetrahydrocannabinol terutama pada bunga, pucuk muda, dan
daun-daunnya.
Pemakaian ganja sebagian besar dengan cara
dibakar lalu dihisap asapnya atau dengan cara dicampur dengan rokok, walaupun
ada juga yang diseduh seperti teh dan diminum. Masyarakat Aceh, Medan , dan Padang terkenal menggunakan
sedikit ganja untuk bumbu tambahan pada masakan khas mereka.
Efek-efek yang
ditimbulkan dari ganja antara lain:
1. pikiran yang menjadi lamban
2. mudah untuk tertawa terbahak-bahak
3. penglihatan yang fokus dan pendengaran yang terngiang-ngiang
4. susah untuk konsentrasi
1. pikiran yang menjadi lamban
2. mudah untuk tertawa terbahak-bahak
3. penglihatan yang fokus dan pendengaran yang terngiang-ngiang
4. susah untuk konsentrasi
Efek pemakaian jangka
panjang dari ganja menyebabkan:
1. Banyak hilangannya memori
jangka panjang atau kerusakan pada otak di bagian hippocampus
2.
melemahnya daya tangkap otak untuk belajar.
1.2.4
Pil Bk
Pil bk adalah obat-obatan yang bersifat
hipnotik dan sedatif yang di sering digunakan dokter untuk mengobati pasien yang
menderita insomnia (susah tidur) atau stress berat karena jika dikonsumsi
sesuai dengan dosis yang dianjurkan akan membantu membuat si pasien tidur
pulas.
Pil bk ini terdiri dari
antara lain:
1. barbiturate
2. bromazepam (lexotan)
3. diazepam (valium)
4. flunitrazepam (rohypnol)
1. barbiturate
2. bromazepam (lexotan)
3. diazepam (valium)
4. flunitrazepam (rohypnol)
Jika pil bk dikonsumsi
dalam dosis tinggi maka akan mengakibatkan si pemakainya menjadi mabuk teler,
dengan ciri-ciri antara lain:
1. bicaranya tidak jelas
2. emosi menjadi labil sehingga mudah marah dan tersinggung
3. menjadi berkepribadian ganda (schizophrenia)
2. emosi menjadi labil sehingga mudah marah dan tersinggung
3. menjadi berkepribadian ganda (schizophrenia)
1.2.5 Putaw
Orang Indonesia banyak
menyangka bahwa putaw sama dengan heroin kelas bawah, padahal heroin merupakan
narkotik jenis opioid yang diproses dari getah opium yang terlebih dahulu
dijadikan morphine, sedangkan putaw adalah 100% narkotik opioid sintetik alias
designer drug. Walaupun dengan harga yang
lebih murah akan tetapi kekuatan bius dari putaw jauh melebihi morphine, yaitu
kurang lebih 100x lipat lebih kuat walaupun efek euphorianya kalah kuat
ketimbang morphine dan heroin.
Cara pemakaian putaw antara lain dimakan, dihisap melalui
hidung, dibakar diatas kertas aluminium lalu dihisap asapnya, dicampur dalam
rokok, dan disuntik langsung ke pembuluh vena.
Ciri-ciri dari sakaw antara lain:
1. tulang-tulang dan sendi-sendi terasa sangat ngilu dan meriang
2. sakit kepala, demam, dan kadang diare atau muntah-muntah
3. mata dan hidung terus berair
4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5. depresi dan sangat mudah marah
6. insomnia
1. tulang-tulang dan sendi-sendi terasa sangat ngilu dan meriang
2. sakit kepala, demam, dan kadang diare atau muntah-muntah
3. mata dan hidung terus berair
4. mudah kedinginan (menggigil) dan banyak berkeringat dingin
5. depresi dan sangat mudah marah
6. insomnia
Pemakaian jangka panjang akan menyebabkan:
1. penyumbatan oleh kristal-kristal
berwarna biru di dalam pembuluh darah di sekitar tangan, kaki, leher, dan
kepala sehingga menjadi benjolan keras seperti bisul di dalam tubuh.
2. mengakibatkan kebutaan,
kerusakan pada organ-organ tubuh seperti liver, ginjal, organ- organ
pencernaan, dan paru- paru.
1.2.6
Ecstasy atau Inex
Pil ini mulai menjadi trend
dikonsumsi di diskotik-diskotik di Indonesia sejak tahun 1990-an. Pada mulanya
pil ini hanya diimport dari negara Belanda saja dan kandungan senyawanya pun
masih asli yaitu MDMA (MethyleneDioxyMethAmphetamine), sekarang pil-pil inex
ini sudah banyak yang diproduksi secara ilegal di dalam negeri.
Senyawa MDMA ini mengakibatkan efek-efek psikologis
sebagai berikut:
1. perasaan senang yang luar biasa
2. hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan
3. rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug
4. rasa empati dan simpati antara satu dengan yang lainnya
1. perasaan senang yang luar biasa
2. hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan
3. rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug
4. rasa empati dan simpati antara satu dengan yang lainnya
5. meningkatnya detak jantung
dan tekanan darah
6. berkurangnya nafsu makan
Pengkonsumsian MDMA secara rutin dapat dipastikan akan
terus meningkatkan toleransinya terhadap dosis yang harus dipakai bahkan pada
suatu saat ia akan mulai merasakan efek “magic” dari pil ini yang mulai
menghilangkan seberapapun banyaknya dosis MDMA yang telah dikonsumsinya.
1.2.7
Dextromorphan(DXM)
DXM adalah senyawa sintetik yang terkandung
di dalam berbagai jenis obat batuk yang bersifat antitussive yaitu jika
dikonsumsi dalam dosis yang tepat maka zat ini mampu meredam batuk. Akan tetapi
penggunaannya banyak disalahgunakan dengan cara mengkonsumsi lebih dari dosis yang
dianjurkan.
Efek- efek yang disebabkan oleh DXM jika dipakai
melebihi dosis yang dianjurkan meliputi:
1. halusinasi dissociative
2. gembira atau kebalikannya
3. berkeringat banyak
4. nafas jadi pendek
5. berada dalam kondisi antara tidur dan sadar
1. halusinasi dissociative
2. gembira atau kebalikannya
3. berkeringat banyak
4. nafas jadi pendek
5. berada dalam kondisi antara tidur dan sadar
DXM juga menyebabkan ketagihan secara psikologi dan
toleransi terhadap dosis pemakaian dari waktu ke waktu.
1.2.8
Kokain
Cocaine adalah salah satu
senyawa yang terdapat dalam daun tumbuhan coca yang tumbuh di dataran benua
Amerika. Proses pemurnian senyawa tersebut menghasilkan bubuk cocaine
hydrochloride murni yang mudah larut ke dalam air.
Oleh karena bubuk cocaine hydrochloride mudah larut
ke dalam air maka pemakaian dari bubuk cocaine pada umumnya meliputi:
1. disedot menggunakan hidung
2. dimakan
3. digosokan di sekitar gusi mulut
4. disuntik
1. disedot menggunakan hidung
2. dimakan
3. digosokan di sekitar gusi mulut
4. disuntik
Pemakaian kokain dalam jangka panjang dapat
mengakibatkan:
1. tidak menentunya denyut jantung
2. halusinasi
3. paranoid
4. tekanan darah tinggi
1. tidak menentunya denyut jantung
2. halusinasi
3. paranoid
4. tekanan darah tinggi
1.3
Faktor Yang Menyebabkan Seseorang Menggunakan
Narkoba
1.3.1 Faktor
individual
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja
sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.
Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan NARKOBA, seperti
kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan
sebagainya.
1.3.2 Faktor
Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan
pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat,
seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai,
kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.
Faktor-faktor tersebut di atas memang tidak selalu
membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NARKOBA. Akan tetapi, makin banyak
faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna
NARKOBA.
1.4
Akibat
Seseorang Menggunakan Narkoba
1.4.1 Perubahan Fisik
Pada saat menggunakan NARKOBA : jalan sempoyongan, bicara
pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif. Bila terjadi
kelebihan dosis (Overdosis) : nafas sesak, denyut jantung dan nadi lambat,
kulit teraba dingin, bahkan meninggal. Saat sedang ketagihan (Sakau) : mata
merah, hidung berair, menguap terus, diare, rasa sakit seluruh tubuh, malas
mandi, kejang, kesadaran menurun. Pengaruh jangka panjang : penampilan tidak
sehat, tidak perduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi keropos, bekas
suntikan pada lengan.
1.4.2 Perubahan sikap dan perilaku
Prestasi di sekolah menurun, tidak mengerjakan tugas
sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab. Pola tidur
berubah, bergadang, sulit dibangunkan pagi hari, mengantuk di kelas atau tempat
kerja. Sering berpergian sampai larut malam, terkadang tidak pulang tanpa ijin.
Sering mengurung diri, berlama-lama di kamar mandi, menghidar bertemu dengan
anggota keluarga yang lain.
Sering mendapat telpon dan didatangi orang yang tidak
dikenal oleh anggota keluarga yang lain. Sering berbohong, minta banyak uang
dengan berbagai alasan, tapi tidak jelas penggunaannya, mengambil dan menjual
barang berharga milik sendiri atau keluarga, mencuri, terlibat kekerasan dan
sering berurusan dengan polisi. Sering bersikap emosional, mudah tersinggung,
pemarah, kasar, bermusuhan, pencurigaan, tertutup dan penuh rahasia.
1.5 Upaya Pencegahan Penyalahgunaan
Narkoba Pada Remaja
Upaya pencegahan ini meliputi
2 hal diantaranya:
1.5.1 Mengenali remaja resiko
tinggi penyalahgunaan NARKOBA dan melakukan intervensi.
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali remaja yang
mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NARKOBA, setelah itu melakukan
intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan NARKOBA. Upaya pencegahan ini
dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghabat proses
tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
1.5.2. Memperkuat kehidupan
beragama.
Yang diutamakan
bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung
dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua memahami
masalah penyalahgunaan NARKOBA agar dapat berdiskusi dengan anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar